“The job of leader is always to raise the intellectual bar of conversation by drawing out people who make you smarter”( Jack Welch – former CEO of GE)
Pendekatan yang dicapai melalu Leader As Coach akan jauh lebih baik dibandingkan gaya control and command yang menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain. Menjadi pemimpin sekaligus coach artinya Anda fokus pada prang yang Anda pimpin. Anda memperhatikan beberapa aspek seperti pengetahuan yang mereka miliki, harapan dan aspirasi termasuk kondisi mental yang sedang mereka alami saat itu. Ini semua diperlukan agar pada akhirnya Anda mampu bermitra dengan mereka untuk bekerja bersama mencapai tujuan.
Tentu saja pendekatan pada setiap orang akan berbeda tergantung situasi mereka saat itu. Dibutuhkan kualitas tertinggi dari seorang pemimpin untuk bersabar, membacara situasi dan melakukan tindakan akurat di momen yang tepat.
Dalam konteks Leader as Coach, gaya kepemimpinan lebih cocok untuk mengadopsi gaya Transformational Leadership yang mengedepankan komunikasi kolaborasi dan komitmen bersama antara leader dan orang-orang yang dipimpinnya.
Transactional Leadership | Transformational Leadership |
---|---|
Leader memberikan perintah berdasarkan struktur hirarki | Leader melakukan coaching untuk membuat komitmen bersama |
Asumsi orang termotivasi bila ada reward dan punishment | Asumsi orang termotivasi bila mereka diajak berbicara dan dilibatkan |
Digunakan untuk menjaga konsistensi dan stabilitas | Digunakan untuk menciptakan perubahan melalui ide bersama |
Efektif dalam masa krisis dan keadaaan darurat | Efektif untuk mendukung pertumbuhan organisasi |
Mengapa Manager harus melakukan Coaching?Mengapa Manager harus melakukan Coaching?
Menurut Harvard Business Review (2015) ada empat alasan manager harus mengembangkan keterampilan coaching dan melakukannya :
- Coaching adalah cara untuk meningkatkan tujuan business – Coaching dapat mengembangkan Talent – Coaching memperlengkapi individu dan organisasi dengan kemampuan untuk lebih baik dalam menghadapi tantangan ke depan.
- Adalah menjadi harapan bahwa manager akan membantu karyawan untuk tumbuh dan berkembang – Sukses dari Coachee merupakan sukses dari organisasi⦁ Manager sebagai coach banyak bertanya karena mereka ingin tahu and ingin business dimana mereka ada terus berkembang dan makmur. Pertanyaan yang mereka tanyakan akan membuka kemungkinan untuk mengembangkan tim mereka.
- Manager sebagai coach ingin berhubungan dengan tim sehingga mereka dapat mencapai tujuan bersama dengan tim mereka.
Jadi intinya adalah sebagai pemimpin kita ingin memahami lebih dari sekedar orang yang menjalankan pekerjaan namun juga sebagai individu yang memiliki pengetahuan, pengalaman, dan perilaku yang beragam. Hal ini penting agar pengelolaan individu di organisasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan mereka, istilahnya customized approach.
Al Falaq Arsendatama dalam bukunya Melampau batas leadership dengan Coaching membedakan antara general approach dan customized approach.
General Approach | Customized Approach |
---|---|
Pendekatan Leadership Umum | Pendekatan Leadership Untuk Individu |
Training Based | Coaching-based |
Cenderung Satu Arah | Bersifat 2 arah |
Orientasi Pada Task | Orientasi pada behavior Change |
Satu Metode Untuk Semua | Mempertimbangkan Aspek diversity ( Keragaman) |
Dalam pengembangan Leadership, seorang coach juga berperan sebagai mitra strategis bagi si individu dalam berpikir untuk mengatasi tantangan yang Ada. Pendekatan yang diberikan bisa sangat customized tergantung dari kapasitas si Individu tersebut, termasuk pola perilaku dan latar belakang budaya yang ia miliki.Dalam pengembangan Leadership, seorang coach juga berperan sebagai mitra strategis bagi si individu dalam berpikir untuk mengatasi tantangan yang Ada. Pendekatan yang diberikan bisa sangat customized tergantung dari kapasitas si Individu tersebut, termasuk pola perilaku dan latar belakang budaya yang ia miliki.
Sumber :
- Melampaui Batas Leadership Dengan Coaching – Arsendatama, Al Falaq, PCC
- Coaching & Conseling, Mariana Minor